Kamis, 09 Juni 2011

MATERI PEMBINAAN IMAN REMAJA


REKOLEKSI BINA IMAN REMAJA

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NILAI-NILAI NASIONALISME
KAUM MUDA” 




Oleh: Silvester Nyawai
Mahasiswa STKIP Widya Yuwana Madiun. JATIM

A.     Tujuan
Pada akhir pembinaan peserta dapat :
1.    Supaya kaum muda dapat menumbuhkan nilai-nilai nasionalismenya di era globalisasi ini.
2.    Agar kaum muda memiliki kesadarannya sebagai orang yang dipanggil oleh Allah untuk menghadirkan kerajaan Allah kedunia ini.
3.    Menumbuhkan sikap cinta akan kebuadayaan bangsa sendiri
4.    Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat mencintai produk dalam negeri.
5.    Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya.
6.    Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
7.    Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, idiologi, ekonomi, sosial budaya.
B.     Pemikiran Dasar
Pada masa sekarang, perkembangan arus globalisasi bergerak amat cepat berkembang dikalangan masyarakat kita, terutama pada kalangan kaum muda. Tidak terasa, pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak kaum muda hilang kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini sangat nyata sekali ditunjukkan dengan adanya gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari kaum muda pada masa sekarang. Sebagai sebuah contoh yang amat konkrit sekali adalah dari cara kaum muda mengunakan pakaian, bercinta, bergaul, potongan rambut dan masih banyak lagi yang lainnya.
 Dalam hal ini, dilihat dari segi sikap atau tingkah laku banyak kaum muda sekarang yang tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan, mengapa hal yang demikian dapat terjadi, karena dampak globalisasi mengandung unsur keterbukaan dan kekebasan dan hal tersebutlah yang membuat kaum muda bertindak dengan sesuka hati mereka, seperti contoh yang sangat nyata sekali adalah terjadinya kelompok-kelompok seperti geng motor, geng penyuka music, dan masih banyak kelompok-kelompok geng-geng yang lain.
Jika hal tersebut dibiarkan, sebuah pertanyaan besar yang selalu ada dalam benak kaum muda sekarang, akan jadi apa generasi kaum muda kedepannya? Moral kaum muda sudah amat jelek terbentuk oleh perkembangan globalisasi yang semakin hari semakin berkembang. Dalam hal ini, lama-kelamaan akan berhubungan dengan nilai nasionalisme kaum muda karena tidak ada pengaruh budaya globalisasi. Pengaruhnya perkembangan globalisasi bagi perkembangan kaum muda adalah kaum muda kurang mencintai tanah air sendiri yang diakibatkan kurangnya ada kesadaran bagi kaum muda dalam mencintai bangsa, budaya dan agama, tidak ada kerelaan untuk berkorban untuk bangsa sendiri.
Hal-hal yang demikianlah yang harus mendapat perhatian yang besar bagi kehidupan kaum muda dalam masa pertumbuhannya. Kaum muda adalah orang yang memiliki energik yang kuat, orang yang kreatif dan penuh dengan animasi. Dalam tantangan dan peluang globalisasi ini, kaum muda terpanggil untuk merefleksikan hidup mudanya dalam usaha mengambil bagian untuk menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah itu. Secara teologis, Allah berkehendak agar kaum muda tidak menyia-nyiakan hidup mudanya untuk hal-hal yang tidak berkualitas. Kaum muda terpanggil untuk memaknai usia mudanya untuk kebaikan dan kebenaran. Sebab Tuhan menilai kehidupan kita (Pkh. 11: 19). Dalam Timotius: 2:22 jelas sekali disebutkan panggilan itu: ”Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”  Usia muda adalah masa di mana kaum muda diberi kesempatan untuk berkarya dan mengabdikan hidupnya untuk kehidupan bersama yang lebih baik. Yeremia dipanggil dan diutus Tuhan di saat usianya masih sangat muda. Yeremia dipanggil untuk mengabdikan hidupnya bagi pembaruan hidup bersama (Yeremia 1:4-19). Bahkan, menurut Alkitab, kewibawaan kaum muda tampak dari kualitas hidupnya yang menjadi teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan, tingkah laku yang mencirikan kasih, kesetian dan kesucian (1 Tim 4:12).
Maka dari pada itu, amat penting pembinaan bagi kaum muda dalam menumbuhkan sikap kesadaran dari hati yang palin dalam bagi kaum muda untuk menumbuhkan kecintaan pada bangsa ini, terutama diri mereka yang dipanggil oleh Allah secara khusus untuk menghadirkan kerajaan Allah keduania ini. Pembinaan ini, yang bertemakan Pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme Kaum muda,  mau mengajak kaum muda untuk secara terus menerus untuk merefleksikan kehidupan masa muda mereka sebagai tulang punggung bangsa, Negara dan gereja.
C.     Sumber Bahan
®  Kitab Suci
®  Teori tentang remaja
®  Pengalaman konkrit hidup kaum muda di era globalisasi ini.
D.    Metode
§         Permainan
§         Sharing kelompok
§         Pleno kelompok
§         Tanya-jawab
§         Ceramah
E.     Sarana-Prasarana
§         Laptop
§         LCD dan layar
§         Alat musik  gitar.
F.      Alat Peraga
§         Gambar
§         Kertas folio, kertas flep dan spidol
§         Teks lagu
G.    Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Jumat 1 April 2011
Pukul 11.00 s.d 12.30
H.    Proses Pelaksanaan
PEMBUKA
1.      Doa Pembuka
ü      Pemandu mengajak anak-anak untuk mempersiapkan diri untuk mengawali pertemuan dengan doa pembuka yang dipimpin oleh pemandu.
Marilah Kita Berdoa,
Ya Allah yang kekal dan kuasa, kami mengucap syukur kepadaMU atas segala berkat dan anugerah dariMU yang selalu Engkau limpahkan kedalam hidup kami. Ya Bapa. Berkatilah kami dalam rekoleksi ini, semoga apa yang Engkau sabdakan pada hari ini memberikan bekal, kekuatan kepada kami dalam kami menangapi panggilan hidup ini demi perkembangan jiwa dan raga kami sebagai anak-anakMU. Bantulah kami dalam kelemahan kami, hanya dalam naungan dan bimbinganMUlah kami dapat berdiri tegak dan dapat menyelesaikan tugas kami dengan baik. Ya Tuhan, kami serahkan sepenuhnya hidup kami kedalam tanganMU, Engkau yang berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.
2.      Lagu pembuka
ü      Setelah doa pembuka, pemandu mengajak peserta untuk menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Aku Mau ”
Aku Mau
Aku tahu, sadar, siap, melakukan 2X
Aku tahu, sadar, siap
Siap, sadar, aku tahu,
Aku tahu, sadar, siap melakukan

3.      Permainan
ü      Pemandu mengajak peserta untuk beraktivitas yang dirangkai dalam sebuah permaian yang berjudul “Simon Berkata”contoh

SIMON BERKATA
Setiap peserta harus mengikuti perkataan simon, jika simon tidak berkata maka peserta tidak boleh mengikutinya.
Contoh:
Simon berkata “berdirilah” (maka peserta harus berdiri)
Duduklah (ini bukan perkataan Simon maka peserta tidak harus mengikutinya).
Keterangan:
Perserta hanya boleh melakukan atau bergerak apa bila pemimpin mengucapkan kata awal dalam perintah “simon berkata”, kita pemimpin tidak mengawali perintahnya dengan tidak mengunakan “simon berkata” maka peserta tidak diperboleh melakukannya.
ü      Setelah permaian, pemandu memberikan sedikit arti dan makna dari permaian tersebut.
Dalam permainan ini, kita boleh melakukan tindakan, bergerak atau mengikuti perintah simon, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari hendaklah kepenuhan dari tindakan kita harus berdasarkan injil atau sabda Tuhan yang diberikan kepada kita di dalam hati kita. Mencintai dan menumbuhkan kecintaan kepada Negara, bangsa dan gereja hendalah kita selalu ada dalam hati kita dengan demikian maka kita kan menjadi orang yang selalu mensyukuri akan apa yang ada dalam diri kita. Akan tetapi jika kita melakukan sesuatu atau tindakan di luar jalur selayaknya manusia yang memiliki moral, iman dan kasih maka kita membiarkan setan untuk merajai hidup kita. 
KEGIATAN INTI
4.      Mengali Pengalaman Hidup
ü      Pemandu menggali pengalaman peserta dengan membawa peserta untuk masuk dalam kelompok.
ü      Mendiskusikan pertanyaan yang telah pemandu siapkan
1)    Apa dampak positif dan negatif perkembangan globalisasi bagi nilai-nilai nasionalisme kaum muda pada masa sekarang?
2)    Sebutkan, pengaruh globalisasi yang berkembang pada diri anda pada saat ini?
3)    Seperti apakah sikap orang yang telah termakan oleh perkembangan globalisasi?
ü      Setelah peserta menyelesaikan diskusinya, pemandu meminta 3 kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka dalam kelompok sebagai kelompok perwakilan.
ü      Setelah persentasi selesai, pemandu menampilkan power poin tantang pencarian jatidiri orang muda di era globalisasi ini.
ü      Pemandu memberikan kesempatan kepada peseta untuk bertanya.
ü      Pemandu memberikan sedikit kesimpulan tentang Pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme Kaum muda
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Salah satu pertanyaan mendasar dalam menelusuri kehidupan kaum muda adalah “kemana arah kaum muda Katolik Indonesia masa kini? Pertanyaan ini berangkat dari kenyataan bahwa kaum muda masa kini telah dijangkiti oleh arus globalisasi. Kehadiran globalisasi tidak hanya melahirkan krisis dalam hidup kaum muda terutama dalam pencarian identitas iman mereka, tetapi juga bahwa kaum muda sebagai harapan masa depan Gereja dan masyarakat berada dalam disposisi yang tidak menentu. Artinya, di satu pihak kehadiran globalisasi menguntungkan kaum muda terutama dalam mewujudkan segala harapan dan cita-cita mereka sekaligus dapat memperluas relasi mereka dengan orang lain, tetapi di lain pihak “globalisasi” membuat kaum muda berada dalam kesulitan untuk mencari makna identitas mereka sendiri. Bahkan lebih dari itu kaum muda menghadapi sekian banyak persoalan dalam hidup mereka, tak terkecuali mereka mengalami krisis iman akibat perkembangan globalisasi
Dari pernyataan di atas, bagaimana hal tersebut dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai nasionalisme? Memang tidak secara langsung berdampak pada nilai-nilai nasionalisme, akan tetapi hal yang nampak adalah akan menimbulkan rasa nasionalisme itu lama kelamaan akan hilang. Kecintaan terhadap produk sendiri, budaya lama kelamaan akan mati. Hal yang demikian yang mengakibatkan jiwa memiliki dalam diri kaum muda akan perlahan-lahan akan hilang. 
5.      Mengkonfrontasikan Pengalaman Dengan Sabda Tuhan
ü      Pemandu mengajak peserta untuk mendengarkan bacaan kita suci yang diambil dari Yer 1:4-19
Yeremia Dipanggil dan diutus
(Yer 1:4-9)
Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam." Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam." Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku." Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: "Apakah yang kaulihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara." Lalu firman TUHAN kepadaku: "Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala penduduk negeri ini. Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintu-pintu gerbang Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala kota Yehuda. Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri. Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

ü      Pemandu memberikan peneguhan
Dalam era globalisasi ini, kaum muda dipanggil oleh Allah untuk secara terus menerus merefleksikan hidup mudanya dalam usaha mengambil bagian untuk menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah itu. Secara teologi, Allah memiliki kehendak supaya kaum muda tidak menyia-nyiakan hidup mereka pada masa muda hanya digunakan kepada hal-hal yang berkualitas. Artinya kaum muda dipanggil oleh Allah untuk hal kebenaran dan kebaikan. Menumbuhkan sikap nasionalisme dalam diri orang muda adalah hal yang amat mulia, karena kaum muda memiliki kecintaan yang amat besar bagi bangsa, Negara dan gereja.
Dalam hal ini, apa yang orang muda harus tanamkan dirinya sedalam-dalam mungkin, belajarlah dari pengalaman nabi Yeremian. Yeremia dipanggil dan diutus Tuhan di saat usianya masih sangat muda. Yeremia dipanggil untuk mengabdikan hidupnya bagi pembaruan hidup bersama.
Panggilan kaum muda gereja di era globalisasi ini adalah tanggung jawab menghadirkan nilai-nilai kehidupan yang terbuka/pluralis, egaliter, konstruktif, humanis, idealis, pro keadilan dan kebenaran, serta kreatif dan inovatif mengusahakan/mengolah sumber daya alam; dan memberdayakan fasilitas-fasilitas tekonologi yang semakin canggih untuk kemanusiaan. Ituah nilai-nilai Injil dalam interpretasi kita di era globalisasi ini.
Perkembangan globalisasi bukanlah hal yang jahat bagi kehidupan kita, akan tetapi dalam hal ini, janganlah kepenuhan hidup kita terkontrol atau termakan perkembangan itu sehingga kita meninggalkan nilai-nilai nasionalisme kita, akan tetapi bagaimana perkembangan itu kita gunakan atau fungsikan sebagai bahan tambahan bagi kita untuk memperkaya diri kearah yang lebih positif, serta memperkaya bangsam negara dan gereja kita. Dan itu dapat kita temukan hanya ketekunan dalam imanlah kita mampu untuk menerima perubahan itu dengan baik.
6.      Lagu
ü      peserta diajak untuk menyanyikan lagu dengan judul “Aku Di berkati”
AKU DIBERKATI
Aku diberkati
Sepanjang hidup diberkati
Mulai dari bangun pagi, siang berganti malam
Aku diberkati
Kakek-kakek, nenek-nenek
Tante-tante, om-om
Pemudanya, pemudinya
Semua diberkati Tuhan

KEGIATAN AKHIR
7.      Doa Permohonan
ü      Pemandu mengajak peserta untuk menghaturkan doa permohonan yang berhubungan dengan tema yang dibicarakan.
8.      Bapa Kami
ü      Pemandu mengajak para peserta untuk mengucapkan doa Bapa kami secara bersama-sama.
9.      Doa Penutup
ü      Doa penutup akan dipimpin oleh pendamping
Marilah kita berdoa (hening sejenak) Allah Bapa yang maha pengasih semua orang Engkau beri kesempatan untuk saling mencintai. Bapa, berkatilah kami dalam perkembangan hidup kami, semoga semangat nasionalisme itu selalu ada dalam kehidupan kami. Allah berikanlah kepada kami kekuatan untuk selalu memperjuangkan bangsa, Negara dan gereja kami, dan hadirlah selalu dalam kehidupan kami supaya kami mampu untuk menjalankan tugas dan panggilan kami sebagai pewarta kebenaran yang Engkau berikan kepada kami dan supaya kami dimampukan untuk menghadirkan kerajaan-Mu di dunia ini. Demi Kristus Tuhan dan pengentara kami yang hidup dan bertahta kini dan sepanjang segala masa. Amin
10.  Evaluasi
ü      Peserta akan dibagikan kertas untuk evaluasi pendamping dan  kegiatan
ü      Evaluasi akan dituntun dengan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan oleh pendamping. Terlampir
ü      Pilihan yang tersedia (a, b, c, d) cukup di silang atau di lingkari saja
11.  Sayonara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar