Kamis, 07 April 2011

KELUARGA DITENGAH PERUBAHAN

KELUARGA DITENGAH PERUBAHAN

  

By: Silvester Nywai

 
Pada kenyataannya, banyak tantangan yang dihadapi oleh keluarga masa kini. Kehidupan keluarga masa kini bukan seperti kehidupan keluarga masa lalu, masa nenek moyang dulu. Dalam berbagai hal, keluarga masa kini adalah menuju pada perubahan hidup yang semakin maju. Zaman telah menempa kehidupan keluarga pada masa kini. Arus globalisasi dan perkembangan ilmu pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan keluarga yang semakin modern.
Perubahan kehidupan keluarga pada masa kini sangat tampak sekali dari bentuk kehidupan keluarga yang semakin terbuka akan segala hal yang ada dalam keluarga. Jika pada zaman dulu, permasalahan dalam keluarga jarang bermunculan keluar, dan semuannya diselesaikan dengan secara kekeluarga, artinya lingkup keluarga baik besar maupun kecil. Pada zaman sekarang permasalahan juga diselesaikan dengan cara kekeluargaan, akan tetapi banyak perbedaan yang terjadi.
Banyaknya media masa yang dapat digunakan keluarga dalam menemukan atau menyelesaikan permasalahan dalam keluarga. Seperti yang sangat tampak sekali adalah dengan melalui media masa TV atau majalah yang ada. Acara khusus yang dipersiapkan untuk keluarga, dan ada kolom khusus dalam Koran atau majalah bagi keluarga yang berkenan berkonsultasi. Dapat dikatakan, permasalahn  keluarga pada zaman sekarang bukan hanya terbatas pada penyelesaiannya dalam lingkup keluarga saya akan tetapi publik juga ikut menyelesaikan permasalahan dalam keluarga tersebut.
Banyaknya buku, Koran, majalah yang hampir membanjiri di seluruh tanah Indonesia tercinta diantaranya ada beberapa majalah atau Koran yang menghususkan dirinya untuk membahas tentang seputar kehidupan keluarga. Dalam situasi yang demikian, ada banyak keluarga yang merindukan akan adanya kedamaian, kesejahraan dan kebahagiaan dalam kehidupan keluarga tersebut. Seiring dengan perkembangan yang ada, ada banyak juga para pemikir yang mau atau mulai mendefinisikan atau mencari bagaimana membentuk keluarga yang damai dalam menuju kepada kehidupan keluarga yang bahagian.
Dari pola gaya hidup, keluarga pada zaman sekarang sudah meninggalkan model keluarga yang bentuknya tradisional, keluarga pada masa sekarang lebih berorentasi pada kehidupan yang modern, contohnya adalah pada saat ini semakin banyak ditemukan bahwa jumlah keluarga tidak sebanyak zaman dahulu. Jumlah anggota keluarga saat ini semakin sedirkit. Dengan jumlah anggota keluarga yang sedikit, perhatian dan pendampingan terhadap masing-masing anak dapat semakin maksimal. Pernikahan tidak dipandang hanya sebagai sebuah ikatan atau kesepakatan dua orang yang saling mencintai saja, karena ia tidak hanya bersifat personal, namun juga berdampak sosial dan dipandang sebagai sebuah lembaga institusi tersendiri. Teknologi dan perlakuan terhadap sex telah berubah. Sex dipandang memiliki dua tujuan, yaitu kebahagiaan dan pengabdian terhadap kehidupan manusia. Berkat teknologi, manusia dapat memisahkan fungsi hubungan suami istri, di mana hubungan suami istri tidak selalu untuk mendapatkan keturunan. Dengan majunya teknologi, berbagai isu muncul, mulai dari aborsi, alat kontrasepsi, bayi tabung, kloning, kultur jaringan dan banyak lagi.
Banyaknya pola atau gaya yang baru dari cara hidup keluarga pada masa sekarang, dampak positif dan negatif berkembang atau muncul bersamaan. Pasangan yang baru menikah lebih memilih untuk membangun atau membina rumah tangga sendiri, banyak orangtua tidak ikut terlibat dalam menentukan pasangan hidup pada anak-anak mereka tidak seperti zamannya Siti Nurbaya. Hal yang demikian adalah beberapa rangkaian dari perkembangan gaya hidup keluarga pada masa kini.
Dari pernyataan yang ada, apa hubungannya keluarga ditengga perubahan dan keluarga yang membangun diri? Sebuah pertanyaan reflektif yang amat mendalam bagi keluarga. Sebenarnya mau dibawa kemana kehidupan keluarga pada masa sekarang?
Sebagai unit, atau lembaga atau Gereja mini keluarga dipandang sebagai inti dari segala kehidupan, inti dari segala pembaruaan, perubahan atau inti dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Sisi neraka dan surga ada dalam keluarga menjalani kehidupannya. Sisi neraka jika keluarga diselimuti dengan barbagai macam masalah yang tak kunjung berhenti, dan sisi surganya adalah jika keuarga di dalamnya diselimuti dengan hangatnya hubungan kebahagiaan dan kedamaian. Dari dua sisi inilah keluarga terus menerus merenungkan atau merefleksikan dengan serangkaian peristiwa atau pengalaman hidup yang mereka alami.
Dapat dikatakan bahwa, bentuk gaya atau cara hidup keluarga pada masa kini adalah hasil perjalanan kehidupan keluarga pada masa lalu. Jika dulu, sang istri hanya bekerja di rumah dan mengurusi rumah dan anak, pada masa sekarang hal yang demikian hampir tidak ada lagi.  Karil hidup lebih diutamakan, dan penghargaan terhadap hak kaum perempuan sudah sederajat dengan kaum laki-laki. Bentuk gaya hidup inilah yang dinamakan dengan perubahan yang amat nyata dalam kehidupan keluarga.
Dengan mengamati dari beberapa hal atau peristiwa dapat dikatakan bahwa keluarga pada masa kini adalah keluarga yang terus menerus untuk membangun diri kepada kehidupan keluarga yang bahagia. Pencariaanya yang terus menerus mulai dari kebutuhan ekonomi, dalam kehididupan social dan dari segi rohani semuannya dijelajahi keluarga untuk menemukan makna hidup keluarga yang bahagia dan damai. Keluarga pada masa sekarang semakin terbuka akan ilmu-ilmu yang berbicara tentang seputar kehidupan keluarga dalam rangngka membina diri, dan itu semua adalah demi terciptanya kerajaan Surga di dalam kehidupan keluarga.
Perkembangan zaman membawa kehidupan keluarga pada perubahan yang luar biasa, dalam hal ini keluarga dapat dikatakan sebagai agen permbaruan yang memiliki potensi yang pengaruh bagi terciptanya kerajaan surga di dunia ini. Adapun hal-hal yang harus di perhatikan adalah
  1.  Keluarga jadilah diri sendiri, yang tidak terpaku akan persaiangan dalam berbagai hal, serta jadikanlah diri sebagai garam dan terang dunia yang memiliki fungsi sebagai terpancarnya cahaya yang abadi dari kehidupan ini 
  2. Keluarga jadilah dirimu seperti burung merpati yang mempasona keindahan, kecantikan, ketulusan hati dan terbanglah tinggi-tinggi menjangkaui cakrawala, dengan demikian kehidupan akan menjadi bebas. 
  3. Binalah diri dalam kelimpahan kasih dan cinta, karena itulah yang dapat menimbulkan kehangatan dalam keluarga yang mendatangkan kedamaian dan kebahagiaan yang melimpah.
  4. Jadilah seperti air yang bening, bersih dan tidak tercela dengan demikian maka setiap orang yang menikmatinya akan merasa dilegakan dengan apa yang mereka rasakan. 
  5. Jadilah harta yang berharga yang tidak ternilai harganya, serta mutiara yang menawarkan kecantikan, serta bunga yang memberikan keelokan bagi orang yang memandangnya.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, ada hal yang amat penting dalam keluarga membina kehidupannya. Pola kehidupan keluarga hendaklah benar-benar di dasarkan pada cinta dan kasih yang dapatkan dari hubungan mesra dengan sang Pencipta, karena dengan melali DIA makan keluarga tersebut dapat membangun diri dalam kelimpahan baik jasmani maupun rohani. Jika hal tersebut benar-benar hidup dalam kehidupan keluarga, maka dalam menghadapai perkembangan dalam bentuk apapun maka keluarga akan tetap teguh dalam menghadapainya. Dan tidak ada kata perubahan atau pembangunan dalam keluarga jika dirinya tidak bisa merubahdiri sendiri dalam menuju kepada kehidupan yang bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar